Manajemen Risiko Perlindungan Data

Manajemen risiko perlindungan data adalah kerangka kerja atau metode manajemen risiko yang membantu organisasi untuk memanage atau menata data yang diproses dengan lebih baik. Dalam konteks perlindungan data, tujuan manajemen risiko bukanlah untuk menghilangkan risiko sepenuhnya; melainkan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin tanggapan proporsional, untuk mengurangi risiko yang ada, dan mengidentifikasi risiko lain yang bisa saja terjadi agar dapat ditemukan solusinya.

Karena sulitnya mengakses dan mengontrol data pribadi, banyak organisasi menghadapi risiko yang menyebabkan mereka mengeluarkan biaya besar, termasuk denda dan biaya hukum, atau bahkan kehilangan reputasi.

Oleh karena itu, organisasi perlu mengintegrasikan alat manajemen risiko perlindungan data dengan pendekatan dan metode manajemen risiko lain yang telah diterapkan di dalam organisasi. Dengan cara ini, organisasi akan mengurangi biaya alat manajemen risiko perlindungan data, meningkatkan efisiensi, dan secara ahli memanfaatkan metode yang sudah dikembangkan.

Untuk mengaitkan peran manajemen risiko dalam perlindungan data, ada tiga langkah yang dapat dipertimbangkan:

  1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak negatif dan kerugian yang dapat ditimbulkan dalam pemrosesan data
  2. Menemukan cara untuk mengurangi bahaya tersebut
  3. Mengelola risiko yang tersisa

Pentingnya manajemen risiko dalam perlindungan data

Privasi data dipandang sebagai hak mendasar, oleh karena itu, semua tindakan berbahaya harus dihindari kapan saja. Manajemen risiko Perlindungan data memainkan peran penting dalam perlindungan sebuah data, karena merupakan alat utama untuk menyesuaikan penerapan semua undang-undang dan persyaratan privasi yang diperlukan, serta untuk memprioritaskan tindakan undang-undang dan proses tersebut.

Manajemen risiko sangat berharga dan membantu organisasi untuk lebih mematuhi persyaratan privasi dan perlindungan data. Ini juga mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kemungkinan pemrosesan data yang diusulkan dapat menyebabkan kerugian individu bagi orang-orang di organisasi atau di luarnya, dan langkah-langkah yang harus diambil organisasi untuk mengurangi kemungkinan risiko tersebut. Oleh karena itu, juga memperhitungkan dampak negatif dari tindakan tersebut, serta manfaatnya.

Bagaimana mengelola risiko data?

Agar organisasi memiliki aktivitas pemrosesan data yang terkendali, mereka harus dapat menentukan data apa yang mereka proses, di mana data tersebut berada, siapa yang memiliki akses ke data tersebut, dan mematuhi semua undang-undang perlindungan data yang berlaku. Dengan cara ini, organisasi dapat tetap berada di depan semua risiko yang mungkin terjadi dan mengelola situasi yang tidak menyenangkan dengan lebih baik.

Karena banyak serangan mungkin datang dari ancaman dalam, organisasi harus dapat menerapkan kontrol yang sesuai terkait akses berbasis peran semua karyawannya. Saat ini, ada beberapa alat yang membantu organisasi untuk mengklasifikasikan data mereka, menemukan lokasinya, dan menentukan siapa yang harus atau tidak boleh memiliki akses ke data tersebut.

Penggunaan pemetaan data yang tepat adalah cara lain untuk mengelola risiko yang dapat mengancam organisasi, seperti insiden keamanan atau pelanggaran data. Ini akan membantu organisasi dengan migrasi dan integrasi data. Ini adalah bagian yang sangat penting dan penting dari proses manajemen data. Ketika data tidak ditempatkan atau dipetakan dengan benar, data mungkin rusak karena memindahkan tujuannya.

ISO/IEC 27005 menawarkan lebih banyak tentang penerapan teknik keamanan informasi terbaik dengan mengikuti pendekatan manajemen risiko.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang sertifikasi dan pelatihan yang ditawarkan oleh MSECB sehubungan dengan ISO/IEC 27005, atau skema sertifikasi lainnya, hubungi kami di info@msecb-apac.com

 

Manajemen Risiko Perlindungan Data

Manajemen Risiko Perlindungan Data